Cari Blog Ini

06/05/13

Diam dan Berpikirlah Sendiri


Ngga akan ada yang tau lho apa yang kita pikirkan. Ada apa saja dalam pikiran kita saat itu.

Saat ada dalam sebuah kelompok obrolan yang dihadiri beberapa orang. Tentunya mereka punya keunikan sendiri-sendiri yang ga setiap dari mereka bisa kita hakimi dengan semua pemikiran-pemikiran kita tentang mereka.  Jadi tetaplah diam.

Belajar aja mendengarkan. Gatel memang setelah mendengarkan lalu ga bisa ngomentarin. Berkomentar memang hal yang paling mudah dilakukan setelah mendengarkan. Tapi setidaknya komentar dikeluarkan setelah proses mendengar benar-benar selesai dengan tuntas.

Atau diam saja lagi. Kalau memang ga ada yang ngajak ngobrol. Ga ada yang nanyain, bahkan nanya kabar aja ngga. Mungkin topik tertentu yang akan diobrolkan ga kompeten dengan kita? Jadi ya ga perlu maksain diri untuk terlarut didalamnya. Cukup dengarkan saja.

Kalau sudah malas mendengar, dan kapasitas kepala udah penuh. Terpenuhi oleh bahasan-bahasan mereka yang dirasa ga penting, ga nyambung dan ga menambah ilmu maka ajaklah ngobrol orang-orang yang kira-kira bisa menambah kesenangan kita.

Make a laugh with them. So much laugh. Better than quiet.

Ga perlu banget maksa ngobrol sama “yang garing-garing”, atau merasa bersalah karena udah ngobrol sama semua tapi belum ngobrol sama “yang garing-garing” itu. Kembalilah ke person who can make a laugh.

Atau kembali diam saja. Mengamati mereka yang pandai berbicara. Belajar dari apa yang mereka perbincangkan. Berpikir sendiri saja tanpa mereka harus tau. Tanpa harus berkomentar.

Cukup.