Cari Blog Ini

12/07/11

Kekhawatiran Menyebabkan Sakit

*tulisan ini pernah dimuat di Kompasiana edisi 12 Juli 2011*

Berawal dari ucapan Ibu saya ketika saya menanyakan kabar adik saya (yang tidak tinggal dengan saya karena saya indekost). Ibu bilang kalau adik sedang mendaki Gunung Sindoro Sumbing, saya kaget dan menanyakan pada Ibu, tumben sekali Ibu mengijinkan si Adik buat mendaki gunung, padahal biasanya Ibu adalah sosok yang paling cerewet masalah perijinan dalam hal-hal yang sedikit mengocok adrenalin ini. Ibu dengan santai dan datar menjawab pertanyaan-pertanyaan bernada keheranan dari saya. Selanjutnya dengan nada datar lagi (dan ini yang paling terekam di kepala saya) Ibu berkata, ” Ga perlu khawatir sama adekmu, lha wong dia udah biasa naik gunung to,walopun tanpa ijin Ibu, untuk apa khawatir, klo khawatir ntar malah bikin sakit.” (Untuk selanjutnya tulisan ini akan selalu dikaitkan dengan kasus yang dialami Ibu dan saya tersebut)

Yaa khawatir menyebabkan sakit,khawatir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah takut (gelisah, cemas) terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti.


Kontrol diri terhadap rasa khawatir pada tiap manusia tentunya berbeda-beda. Pada kasus Ibu saya, beliau berusaha untuk tidak khawatir karena hal-hal yang belum diketahui dengan pasti tersebut terjadi berulangkali (sudah menjadi kebiasaan) sehingga Ibu sudah bisa mulai beradaptasi dengan resiko-resiko yang nantinya timbul dari keputusan yang diambil adik saya. Ibu sadar bahwa kekhawatiran yang tanpa ujung malah akan berakibat stress dan dikompensasi dengan munculnya penyakit dengan prevalensi tinggi disebabkan karena stress tersebut.

Khawatir akan selalu muncul jika kita tidak bisa mengontrolnya, selalu berpikiran negatif terhadap sesuatu hal dan melihat sesuatu dari sisi negatifnya saja. Kontrol terhadap si Khawatir ini memang tidak mudah, butuh pembelajaran dan pembiasaan (seperti Ibu saya). Yang paling utama adalah kesadaran dalam diri bahwa tidak semua yang kita inginkan bisa terpenuhi, karena selalu ada campur tangan Tuhan didalamnya, dan itu kita tidak bisa memprediksikannya.

Pembelajaran bisa diperoleh seperti dalam kasus ini, saya mendapat pembelajaran dari Ibu saya, akhirnya saya paham dan selalu mengaplikasikan kata-kata beliau. Dari pembelajaran tersebut saya akhirnya bisa membiasakan diri. Aplikasi dari pembiasaan (adaptasi) ini dapat tercipta dalam berbagai bentuk, yang pertama adalah dengan selalu berpikiran positif, karena “you’re what you think”. Jadi jika yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal negatif maka itulah yang akan terjadi.

Yang kedua memahami diri dan lingkungan.. Ibu karena sudah terbiasa menghadapi adik dengan perangai yang seperti itu akhirnya mengambil keputusan untuk tidak khawatir, karena keputusan sudah diambil dan Ibu tidak mungkin bisa berbuat apa-apa, jadi daripada stress memikirkan hal-hal yang mungkin dan tidak mungkin terjadi maka Ibu memutuskan untuk slow down saja. Hahaha..

Jadi kasus di atas adalah share saya karena sebenarnya selama ini saya berada di lingkungan dimana manusianya memiliki tingkat khawatir yang tinggi, secara tidak langsung itu berimbas pada saya, jadi kata-kata Ibu tadi benar-benar berguna buat saya dan InsyaAlloh akan saya aplikasikan dalam hidup saya…

Mari kita nikmati dunia dengan tidak hidup diliputi rasa khawatir..Just enjoy the world..

Nulis Lagi..


Karena di setiap kemauan pasti ada jalan,berawal dari kata2 itulah postingan ini hadir. Setelah sekian lama ga posting di blog*bisa diliat dari tanggal postingan terakhir*hahaha so long long ago,ga jelas lagi topik tulisannya apa, kesannya cm mau bikin blog ga kosong aja,hueh.Yaa mungkin memang harus berawal dari hal-hal spt itu,karena kesuksesan ga bs instan (kecuali yg udh dpt warisan 7 turunan yaa). Harus dimulai dari nol dulu, dari ga bisa lama2 jadi bisa,dari amatir lalu jadi profesional, dari basic lalu jadi advance, dari kepompong lalu berubah jadi kupu-kupu..Intinya,perlu pembelajaran terus dan yg pasti harus mau memulai.

Memulai sesuatu memang ga semudah ketika kita memikirkannya. Rasa takut yang muncul, dilandasi pikiran2 buruk jika tulisan terlalu dangkal,ga berbobot, dan isinya kurang mengena. Kekhawatiran timbul karena kita *ups Saya maksudnya ga yakin dg kemampuan saya dan akhirnya ide2 yg muncul di kepala ya cuma mengendap di kepala aja, ga direalisasikan,lama2 menghilang seiring dg bertambah beratnya beban memori di kepala.
Kembali ke kemauan, tingginya kemauan Saya dan didukung dengan mudahnya koneksi internet yang saya miliki sekarang serta si Diary yg tyt udh ga bs memfasilitasi keinginan saya menulis a.k.a lg pengen eksis,haha so This is It!!!

Sekarang saya jadi makin rajin blogwalking(aktivitas yg sama menariknya dg window shopping) membaca dan melihat blog2 yg lebih dulu punya nama sangat banyak memberikan inspirasi. Nantinya sii biar tau juga sebenernya blog saya ini mau dibawa kemana *kata Armada*.
Yang paling bikin semangat nulis adalah dukungan dari seorang teman yang udah lebih dulu nge-blog,dan kata2nya yg paling sy ingat bahwa menulis tu yg pnting banyak latian, klo ngeliat tulisan2nya dulu jg dy ngerasa lucu..hahha,klo sekarang mah dy udah jago jago jago kukuruyuukkk..lhah...
Ehm,klo yg ini sebenernya alasan tambahan sy pgn nulis lagi, adalah seorang teman yg nanyain blog saya,xixix..buru2 sy capcus buka blog sy ini dan oughhhhh tyt buruk skali, malu2in aja klo mo di share, jd akhirnya sy menjanjikan pd teman sy ini mo nge-share blog saya klo udah diperbaiki,dg kata lain karena kepepet jg ni tulisan muncul..grok grok.

Now,i'm here sedikit meracau demi menuangkan isi kepala,menuangkan ide dan pemikiran tanpa harus mengganggu aktivitas orang lain, karena klo ide2,cemoohan dan komentar thdp sesuatu lgsng sy bagi dg teman2&keluarga belum tentu akan memberikan kenyamanan buat mereka,paling ngga itu yg sy rasakan ketika bbrp teman byk mengeluh dan komentar thdp sesuatu yg sebetulnya ga penting2 amat, yaikss, ..

Selanjutnya saya akan berdoa dan memohon sm Alloh SWT agar si Kemauan sy ini ga timbul tenggelam munculnya, jd sy bs secara konstan nulis..Aminn
Agar sy bs jadi kupu2...atau setidaknya berubah jadi "bisa" nulis...