Cari Blog Ini

10/09/13

Ku-Det ….KUrang upDET…

Bhuahahahha, jd semalem itu dapet mention di UberSoc. yang isinya begini :

“sesungguhnya labil ekonomi ini mengkudeta agar tidak mempertakut dan  mempersuram. tetap confident dengan my age

Bagian yang dicetak tebal itu yang perlu dibahas di sini. Perlu beberapa menit saya memandangi tweet tsb. Memikirkan tata bahasa dan maksud dari kata-kata tersebut. Tweet tersebut merupakan reply dari tweet sebelumnya yang tertulis seperti ini :

“sejatinya..konspirasi kemakmuran itu bisa diukur dengan Tawa. jadi agar pikiran  kalian tersegarkan. Tonton #SatriaTawa jumat 13 sept jam 7pm

Yaa, itu ajakan saya ke beberapa teman untuk nonton pertunjukan komedi single. Lalu mendapat balasan yang isinya ada kata-kata kudeta dan penggunaan my age yg bikin mikir dimana letak korelasi kalimat tersebut.

Nah, keeseokan paginya atau pagi ini -ketika tulisan ini dibuat- saya buka Ubersoc. lagi dan menemukan beberapa teman ramai membahas videonya Vicky yg entah siapa itu, namun kebetulan tenar karena pernah menjadi tunangan seorang penyanyi dangdut yang terkenal dengan goyang itik nya. –pernah menjadi tunangan, berarti sekarang udah engga lagi, poor you, Sir-

Video tersebut berisi tentang wawancara infotainment dengan si penyanyi dangdut dan mantan tunangannya ini. Ada kata-kata kudeta dan my age, serta kalimat-kalimat yang janggal yang tidak sesuai dengan konteks pertanyaan reporter saat itu. Serta penggunaan Bahasa Inggris yang kacauu abiezzzz sodara-sodara…Heran deh ah, kok bisa-bisanya kaya gitu ya?

Sadar ga dia dengan ucapannya tsb, yang jadi tontonan dan bahan tertawaan se-Indonesia Raya ini. Eh, kita seneng kok dapet hiburan yang kaya begitu. Jadi ada bahan tertawaan. Ada topik buat dibahas di arisan, rapat-rapat kantor, ruang kuliah, Timeline, ndebre ndebra… yang paling penting dibahas sm gebetan yoo Sodara2.

Kembali ke isi tweet dia atas, kira-kira sengaja dibikin seperti itu untuk nyindir si Vicky ya? Klo mmang bgtu, brarti semalem itu si Ida ini KuDet, alias kurang update. Tapi udah update kok pagi iniy. Udah paham klok yang dimaksudkan seperti itu.

Huah. Ga semua urusan orang-orang yang ga penting itu kita perlu tau..jadi KuDet harusnya ga perlu bikin kita eh saya jadi mikir sebelum tidur semaleman. Poor me klok ini.



   #AnagramYesterday : uitrnbageerusawratet emlaukpnrnaaasmkoeniorpuenktruae .

06/05/13

Diam dan Berpikirlah Sendiri


Ngga akan ada yang tau lho apa yang kita pikirkan. Ada apa saja dalam pikiran kita saat itu.

Saat ada dalam sebuah kelompok obrolan yang dihadiri beberapa orang. Tentunya mereka punya keunikan sendiri-sendiri yang ga setiap dari mereka bisa kita hakimi dengan semua pemikiran-pemikiran kita tentang mereka.  Jadi tetaplah diam.

Belajar aja mendengarkan. Gatel memang setelah mendengarkan lalu ga bisa ngomentarin. Berkomentar memang hal yang paling mudah dilakukan setelah mendengarkan. Tapi setidaknya komentar dikeluarkan setelah proses mendengar benar-benar selesai dengan tuntas.

Atau diam saja lagi. Kalau memang ga ada yang ngajak ngobrol. Ga ada yang nanyain, bahkan nanya kabar aja ngga. Mungkin topik tertentu yang akan diobrolkan ga kompeten dengan kita? Jadi ya ga perlu maksain diri untuk terlarut didalamnya. Cukup dengarkan saja.

Kalau sudah malas mendengar, dan kapasitas kepala udah penuh. Terpenuhi oleh bahasan-bahasan mereka yang dirasa ga penting, ga nyambung dan ga menambah ilmu maka ajaklah ngobrol orang-orang yang kira-kira bisa menambah kesenangan kita.

Make a laugh with them. So much laugh. Better than quiet.

Ga perlu banget maksa ngobrol sama “yang garing-garing”, atau merasa bersalah karena udah ngobrol sama semua tapi belum ngobrol sama “yang garing-garing” itu. Kembalilah ke person who can make a laugh.

Atau kembali diam saja. Mengamati mereka yang pandai berbicara. Belajar dari apa yang mereka perbincangkan. Berpikir sendiri saja tanpa mereka harus tau. Tanpa harus berkomentar.

Cukup.

24/04/13

Keinginan Tidak Sejajar dengan Kondisi

Wow,setelah sekian lama tiba-tiba keinginan mendadak untuk nulis datang, lebih hebat dari tsunami yang prediksi kedatangannya sering dibatalkan sama BMG. Tapi ketika udah dibatalkan eh tyt dia datang. Lhah, ini kok malas bahas tsunami???

Jadi, sebenarnya nafsu ini muncul ketika saya selesai membaca bukunya Indra Herlambang yang berjudul Kicau Kacau, abis baca tu buku lanjut buka timeline dan pas banget ada seorang motivator yang rajin bikin kultwit isinya tentang menulis. Bahwasannya biasakanlah menulis setiap hari, apapun topik yang kita angkat niscaya akan selalu ada topik yang bisa kita bahas minimal dari kehidupan kita sehari-hari. Nah, makin kuatlah keinginan menulis itu timbul.

Namun, apa mau dikata, ketika keinginan itu membuncah ternyata koneksi internet di tempat saya sekarang tinggal sementara (sepertinya ngga perlu disebutkan nama tempatnya, karena akan membuat saya sedihh,hiks hiks)..woy woy lebayy woy…hehe..iya ibarat kata lagi cintaa banget sama seseorang tapi rasa cinta itu ga bisa dilampiaskan ato sekedar disampaikan, ughh rasanya seperti nunggu2 keinginan buat “mpup”Aihhhh….ini pengandaian yang sedikit ga nyambung dan saya sendiri belum pernah (semoga jangan) merasakannya, hanya berdasarkan pengalaman bbrp teman saja.

Baiklah saudara-saudara seiman maupun tidak seiman, keterpurukan koneksi ini memang harus segera diakhiri, saya harus menemukan cara agar si koneksi ini ga timbul tenggelam, ga kolaps dan ga ngilang dengan seenak-enak udel nya sendiri, jadi saya memutuskan untuk memasukkan “sim card” dari tiga provider berbeda yg saya miliki dari handpone (bukti kelabilan) ke modem. Dan hasilnya saya memutuskan untuk memilih si Merah, dengan harapan beliau adalah provider yang sudah py sepuluh juta pelanggan, dan terkenal dengan tarif yang relatif lebih mahal dibandingkan para pesaingnya. Dengan asumsi “You Get what You Paid”, dengan tarif yang mahal semoga nantinya koneksinya akan bagus, cepat, dan dahsyat. Jadi ngga ada lagi keluhan-keluhan buruk yg bikin sy bernafsu membanting si gadget. Kalo ga inget gadget ini dibeli dg duit dan penuh pengorbanan pasti akan segera saya laksanakan maksud tersebut, tp dengan penuh kesadaran maksud tersebut urung terlaksana. Ya,masalah dengan koneksi sepertinya akan segera berakhir.

Masalah selanjutnya adalah bagaimana menimbulkan mood untuk menulis, karena berdasarkan pengalaman yg udah2, ketika aktivitas menulis ditinggalkan dalam waktu lama maka akan susah untuk memulainya kembali. Dibutuhkan” “mood buster” yang cukup besar untuk memulainya. Atas dasar itulah maka sy berniat merutinkan aktivitas ini, diawali dengan seminggu 3 artikel, lalu meningkat jadi 5 artikel tiap minggu, dan akhirnya setiap hari bisa posting satu atau lebih artikel. Aamiin…

Sekarang sy hanya bisa berdoa dan berusaha “Ya Alloh Hamba memohon untuk dijodohkan dengan Si Mood Buster ini, tunjukkanlah kepada hamba yang hamba butuhkan dan yang terbaik menurut-Mu dan ketika sudah didapatkan jangan biarkan dia pergi menghilang begitu saja, Hamba mohon Ya Alloh…”

Ehm..heran ini sebenernya doa untuk menemukan Mood buster ato doa minta jodoh yang tepat to?

Bodo Amat -__-*


Bodo amat, biarin aja dibilang mellow ato galau. 
Whatever.  Biar aja semua orang tau, klo pagi ini dapet pelajaran berharga dari seorang sahabat yang baru sy tau klo dia itu “totally a great Lover”.

Untuk ukuran sahabat, kita sahabat yang sudah terpisahkan lautan. Karena dia mengikuti suaminya yang ditugaskan ke Papua, sekarang sudah berpindah lagi ke Makasar –padahal udah ada kabar, sebentar lagi akan ada SK tugas yg akan membawa dia berpindah ke Palu-. Yeaah, Raja Ampat gagal kita datangi, jangan sampai Tanjung Bira juga bernasib sama. Jangan cuma jadi mimpi, seperti mimpimu semalam.

Mimpimu tentangnya yang dimunculkan secara absurd gegara kita ngobrolin kesayanganmu itu –setidaknya dulu,eh,tapi masih ya sampai sekarang, dan selamanya mungkin- di Linimasa Twitter.
Saya baru tau sob, seberapa dalamnya rasamu itu padanya. Setelah pengakuan itu dimunculkan pagi ini.

Di muka Ka’bah, dalam perjalananmu menunaikan rukun islam yang paling  diinginkan oleh semua umat-Nya itu kamu selalu berdoa. Doamu ditujukan untukmu sendiri, orang tua, saudara dan dia.
Bukan untuk memintanya menjadi jodohmu, tapi murni untuk mendoakan segala kebaikan untuknya.

 Katamu lagi,”Itu smua ga membuatku menyesal, mungkin kalau di akhirat nanti ada data siapa aja yang menyumbang doa dalam kehidupannya, namaku pasti ada dan jelas terbaca.”
“Kalo cuma itu hal termudah yang bisa kulakukan, kenapa ngga?”

Ahhhhhhh, mari sob doa nya dilanjut setelah 6 rokaat pagi ini… Dan obrolan pun berakhir.
Tapi pemikiran sy tg kata2mu ini ga berakhir sampai disitu. Hingga akhirnya tertuang disini.

Klo nantinya tulisan ini terbaca, oleh siapapun itu, pasti semua pada ngerti kan cinta macam apa yg si sobat ini alami. Dan ending cinta yg spt apa yg dialami si sobat ini, harusnya bisa ketebak dong.

Ato udah pernah pada ngalamin juga?

08/10/12

Kamu ya? Ato bukan?


Aku tau, walaupun pura-pura tidak tau,

Ada ekor matamu slalu mengikuti ku…

Ada sedikit tawamu, di sela leluconku…

Ga banyak memang, tapi aku tau…

Kalau kamu pura-pura ga tau, aku pun jadi ragu..

Kamu ya? Ato bukan?

01/10/12

Time to wake up, coz September End….


Tanggal  1 Oktober jatuh di hari Senin. Hari ini adalah Hari Kesaktian Pancasila. Kalo anak-anak sekolah serta pegawai pemerintahan, mungkin hari ini udah upacara. Panas-panasan, pake topi dan seragam. Klo saya dulu di SMA, upacara adalah momen untuk mengakrabkan diri dengan kawan-kawan. Karena jelas sekali satu sekolahan bisa dikumpulkan jadi satu sesuai kelasnya masing-masing ya cuma di upacara ini. Klo dibariskan berdasarkan kelasnya masing-masing, lalu gimana saya bisa ngobrol dengan teman yang ada di kelas lain?

Itulah indah dan seninya upacara. Saya sering ikut barisan kelas lain demi bisa ngobrol dengan kawan yang ada di kelas tersebut. Seruu!!!!..karena di belakang barisan kita akan ada beberapa guru yang mengawasi kami, jadi klo terlihat ada bbrp murid yang sibuk ngobrol, maka akan turun tanganlah guru-guru pengawas tsb. Ga tanggung-tanggung, biasanya siy bisa kena tegur. Paling parah ya disetrap bareng sama anak-anak yang ga menggunakan atribut upacara dg lengkap, dan itu biasanya dilakukan di akhir upacara.  Seluruh isi sekolahan bisa tau, disitulah letak serunya…Ouchh, I miss that akward moment.

Tapi belum pernah lah, sy pindah ke barisan kelasnya pacar demi bisa ngobrol dengannya. It’s a big No No!!! malah jadi ga seru kalo ky gtu…

Itu kan duluu, ketika Pancasila masih dianggap sakti. Jaman –jaman pak presiden kedua kita masih berkuasa. Sekarang mah lain, hari ini sebenernya bukan Hari Kesaktian Pancasila. Orang-orang yang menganggap hari ini adalah hari Kesaktian Pancasila mungkin belum terbukakan matanya, bahwa banyak konspirasi di balik semua itu, yang entah kapan bisa diperbaiki, untuk kemudian ditunjukkan kepada warga Indonesia bagaimana sejarah yang benar. Lets wake up Indonesians.

Sejarah?? Mata pelajaran di SMA yang sebetulnya saya suka. Karena membayangkan jadi Cut Nyak Din adalah menyenangkan J .

28/09/12

Lagi-lagi Urusan Polite (dan Unpolite)


Hahahahha, ini sehari bisa langsung empat postingan, maklum lagi ga ada jaringan internet di rumah, jadi ya harus ke warnet yang jaraknya 2 km dari rumah. Untuk menghemat waktu dan menghemat biaya warnet, empat artikel ini dibikin di rumah trs baru dibawa ke warnet buat diposting. Hihi, sebenarnya sy hidup dimana ini? Indonesia? Tahun 2012? Ckck, I don’t think so….

Ceritanya adalah kemaren ada postingan foto di grup bbm yang bikin beberapa orang bertanya-tanya tg arti dari foto tsb, dan naasnya org2 tsb nanya ke sy. Niat awalnya sy ga akan peduli sama si pemilik foto tsb dan kisah cerita dibaliknya. Tapi dikarenakan sy ditanya sm temen2, jadi sy merasa berkewajiban menanyakan langsung pada sumber berita yaitu teman sy yang memasang foto tsb, gitu kali ya kurang lebihnya, menyesuaikan Kode Etik Jurnalistik, agar info yang didapat benar-benar dari sumbernya langsung dan (seharusnya) info yang didapat akurat, ga sekedar gossip belaka.

Jadilah sy akhirnya bertanya ke Ndra (tokoh pemilik foto) tg kejelasan hubungannya, hah, ini dia letak unpolite yang sy maksudkan. Saya sendiri klo ada di posisi Ndra bakalan ngerasa ga enak klo tiba2 ada temen yg ga seberapa deket dan ga pernah komunkasi tiba2 bbm cuma buat nanya “Da, km jadian ya sama X?” Hizzzzzz L, ganggu banget ga tuh?

Yaaaa sblm melontarkan pertanyaan itu sama Ndra, sy jg udah berpikir berkali-kali mengingat akan sopankah pertanyaan itu jika diucapkan oleh saya. Seandainya ada Komite Kesopanan Nasional, akan jadi apa orang-orang seperti saya ini?

Tapi atas nama teman, yang pada rajin bertanya (walo ga penting) pada saya. Efektif bikin saya mikir juga, bergosip namanya klo tyt infonya ga bener. Ya udahlah, Tanya aja… cuzzzz..

Pertanyaan sdh dilontarkan, dan jawaban juga sudah diberikan. Masih ada ketidakpuasan dalam benak saya, karena sejujurnya bukan itu jawaban yang saya pengen. Malah saya disarankan sama Ndra untuk menanyakan hal ini juga pada sumber yang kedua.

Klo Ndra tadi kan aktornya, nah si narasumber kedua sebut aja namanya Syahrini, adalah aktrisnya. Bertanya tg hal ini ke satu sumber aja udah bikin sy merasa bersalah, jd sy udah ga berniat lg untuk bertanya ke sumber yg satunya, walopun keliatannya jawaban akan bisa berbeda klo sy menanyakan ke Syahrini perihal ini. Padahal beda jawaban belum tentu bener juga siyy.

Dari hasil investigasi, akhirnya sy bs menyimpulkan, mungkin begini ya rasanya jadi wartawan dan reporter infotainment. Berburu berita tg kehidupan selebritis, menanyakan hal-hal yg sebenarnya bukan jadi urusan publik tapi berubah jadi urusan bersama ketika manusia tersebut bergelar selebritis (bahkan sekuter pun masuk dlm lingkungan ini *sekuter adalah sebutan utk Selebritis Kurang Terkenal). Melontarkan pertanyaan-pertanyaan dan memaksa untuk mendapat jawaban. Bahkan kalaupun sdh dijawab, jawaban yang diterima belum tentu bisa memuaskan dan sesuai harapan, lalu jawaban itu diolah disesuaikan dengan keinginan produser. Demi rating.

Unfortunately, Ndra dan Syahrini bukan selebritis, sy juga bukan reporter atau wartawan infotainment. Jadi cukup sampai disitu aja lah reportase tadi, ga perlu dibuktikan juga kebenarannya, suka-suka yang ngejalaninnya aja. Bener ato ngga jawabannya, sudah cukup bg sy untuk menjelaskan ke teman2 tanpa harus mengolah jawaban itu agar sesuai keinginan saya. Tenkiu Ndra untuk komunikasinya. *Yaa, kmu si bukannya kurang komunikatif, tp emang kmu nya aja yg blm PD dan krg menjiwai jd selebritis, halah J*

Biarlah saya dan teman-teman yang lain berasumsi sendiri-sendiri. Masih boleh kan?